Berolahraga merupakan keharusan bagi semua orang untuk menjaga kesehatan dan mencegah munculnya penyakit. Selain itu, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, banyak orang rutin berolahraga untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terkena virus mematikan tersebut. Tak jarang, ada juga yang sampai melakukannya nyaris setiap hari, mulai dari hal kecil hingga olahraga berat.
Namun, acap kali, bagi kebanyakan orang kerap mengeluh lantaran mengalami pegal atau nyeri otot usai berolahraga. Apalagi, bagi orang yang jarang berolahraga pasti mengalami hal tersebut hingga membuat dirinya lemas dan ujung-ujungnya mengurut badan. Tidak hanya itu saja, di tempat kebugaran atau fitness terutama bagi pemula, usai melakukan latihan, mulai dari mengangkat beban hingga treadmill badan pun tiba-tiba terasa sakit sehari kemudian. Mengapa demikian?
Terkadang, candaan orang dekat atau sahabat menyebut orang yang mengalami hal tersebut lantaran berbadan lemah. Selain itu, ada juga yang menilai bahwa tubuhnya sering dimanja atau tidak pernah berolahraga hingga mengalami nyeri otot, badan lemas, dan pengin tidur usai berolahraga. Benarkah begitu?
Kali ini, masalah tersebut akan dipecahkan karena anggapan tersebut ternyata keliru. Jadi, melakukan olahraga sebenarnya tidak ada hubungan dengan badan lemah atau sering dianggap memanjakan tubuhnya. Akan tetapi, permasalahan itu muncul karena adaptasi kemampuan tubuh atau otot seseorang. Dengan arti, rasa pegal atau nyeri merupakan hal normal terjadi kepada tubuh manusia. Bahkan, atlet sekalipun juga merasakan hal tersebut usai latihan atau bertanding.
Biasanya, rasa pegal tersebut dialami manusia setelah 24 jam usai berolahraga. Hal tersebut akan dirasakan oleh setiap orang baik yang rutin berolahraga atau sebaliknya. Hal-hal itu sering terjadi saat melakukan joging, angkat beban alias nge-gym, bersepeda, berenang, dan olahraga lainnya. Peristiwa ini disebut Delayed Onset Muscle Senses (DOMS) yang berarti jaringan otot mengalami kerusakan untuk sementara dan hal ini lumrah terjadi kepada semua orang.
Mengutip nhs.uk, rasa pegal atau nyeri otot yang dialami setiap orang usai berolahraga lantaran otot bekerja secara paksa dan biasanya akan menyebabkan kerusakan kecil pada serat otot. Dengan kata lain, hal ini tidak mengakibatkan cidera berat karena hanya menimbulkan rasa pegal dan nyeri otot atau badan terasa sangat lemas.
Tidak hanya itu, masalah tersebut juga bisa diakibatkan penumpukan karbohidrat hingga mengakibatkan rasa nyeri. Tak jarang, mulai dari dokter, praktitisi kesehatan, hingga atlet selalu menyarankan agar melakukan peregangan atau pemanasan sebelum berolahraga. Pasalnya, hal tersebut dinilai sangat bermanfaat karena bakal meminimalisir cidera. Apalagi, bagi seseorang yang jarang berolahraga, peregangan dianjurkan dilakukan setengah jam untuk mencegah cidera serius.
Nah, lalu bagaimana dengan kasus seseorang yang mengalami cidera berhari-hari usai berolahraga? Apakah ini bisa disebut berbadan lemah atau menerapkan pola hidup yang salah? Menurut sumber yang sama nhs.uk, hal ini bisa diakibatkan buruknya stamina atau polah hidup seseorang. Mulai dari sering mengonsumsi makanan cepat saji, berlemak, pola tidur tidak teratur, jarang berolahraga, hingga minuman keras. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan tubuh atau otot tidak mampu merespons ketika seseorang berolahraga hingga membuat tubuh mengalami cidera hingga berhari-hari. Apalagi, orang yang bersangkutan jarang mengonsumsi makanan berserat yang membuat tubuh rentan cidera.
Kendati demikian, masalah tersebut dianggap bisa diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, rasa sakit atau nyeri otot yang dialami biasanya sampai berhari-hari terutama bagi kaum muda. Sebab, hal tersebut dianggap merupakan sebuah proses adaptasi yang mengarah ke stamina atau kekuatan tubuh.
Dengan arti, rasa sakit tersebut akan hilang secara perlahan dan bakal membentuk otot tergantung olahraga yang ditekuni. Biasanya, seseorang yang berolahraga joging atau menggunakan treadmill pasti pernah mengalami rasa sakit di paha atau bagian tubuh tertentu. Nah, hal itulah yang disebut Delayed Onset Muscle Senses (DOMS) atau rasa sakit sementara dan tidak mengakibatkan cidera serius.
Bahkan, hal tersebut juga bisa dialami meski Anda tidak berolahraga seperti jalan kaki atau mengangkat beban berat seperti galon air. Dengan hal itulah, hal ini sangat berbeda dengan rasa sakit seperti keseleo dan cidera menginjak benda tumpul saat berolahraga. Dua hal inilah yang memerlukan perawatan serius ketimbang rasa nyeri sesudah berolahraga.
Sementara itu, apakah hal tersebut bisa dicegah? Rasa sakit atau pegal yang dialami semua orang usai berolahraga sebenarnya tidak bisa dicegah, namun bisa diminimalisir. Bukan rahasia umum lagi, seseorang yang hendak berolahraga harus mengerti kemampuan masing-masing atau jarak yang ditempuh jika hendak melakukan joging. Menurut NHS, peregangan sebelum atau setelah olahraga sebenarnya belum memiiliki bukti ilmiah menghilangkan rasa pegal tersebut.
Tak ayal, para dokter hingga pengamat kesehatan atau atlet, cenderung menganjurkan melakukan adaptasi kemampuan atau gerakan kecil. Mulai dari meluruskan kedua kaki sambil mengangkat kedua tangan secara vertical dengan badan tegap, memutar kepala, pinggang, dan lain sebagainya. Hal-hal kecil tersebut dinilai cukup untuk dilakukan sebelum olahraga.
Namun, hal utama yang selalu dianjurkan yakni tidak memaksakan diri atau mengetahui kemampuan otot atau stamina diri sendiri. Selain itu, seseorang yang ingin berolahraga juga sangat dianjurkan tidak langsung melakukan olahraga berat. Salahnya satunya joging dengan kecepatan tinggi, hingga mengangkat barbel dengan bobot cukup berat. Hal ini disebut sering dilakukan banyak orang atau pemula yang ingin segera mengeluarkan keringat, namun ujung-ujungnya malah menyebabkan cidera.
Akan tetapi, jika Anda ingin melakukan pemulihan lebih cepat meski rasa nyeri tersebut perlahan hilang. Menurut berbagai kasus dan penelitian, seseorang disarankan beristirahat dengan teratur usai berolahraga terutama menjaga pola tidur. Selain itu, Anda juga bisa mengompres bagian otot tertentu yang mengalami cidera. Biasanya, hal ini dilakukan selama 10 hingga 20 menit untuk meredakan rasa nyeri.
Selanjutnya, mengurut bagian tubuh yang merasa pegal. Cara ini merupakan yang paling banyak dilakukan oleh orang jika mengalami rasa nyeri di bagian tubuh tertentu. Namun, usai melakukan hal tersebut, Anda disarankan untuk tidak langsung tidur dan beraktifitaslah seperti biasa karena akan mempengarahi percepatan meringankan rasa sakit. Terakhir, mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Para dokter sebenarnya melarang hal ini, namun jika hanya untuk meringankan rasa nyeri otot usai berolahraga Anda diperbolehkan mengonsumsi obat tertentu. Kendati demikian, jika rasa sakit tersebut berlangsung berhari-hari, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter.
Itulah pembahasan mengapa tubuh manusia selalu mengalami rasa sakit atau nyeri otot usai berolahraga. Jadi, jawabannya ternyata bukan karena tubuh seseorang lemah, akan tetapi hal tersebut lumrah terjadi akibat adaptasi otot dengan pergerakan yang dilakukan secara tiba-tiba hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit. Bahkan, menurut penelitian ilmiah, hal tersebut hanya berlangsung sementara dan tak menyebabkan cidera permanen lantaran akan pulih dalam beberapa hari.